PENGEMBANGAN PROPOSISI
Baca juga Menentukan apa yang anda jual baik untuk bisnis atau toko online
Cara penggolongan preposisi sangat bervariasi, tergantung dari rujukan yang digunakan. Berikut ini adalah salah satu cara penggolongan yang dapat digunakan, yaitu:
1. Preposisi yang menandai tempat, misalnya di, ke, dan dari.
2. Preposisi yang menandai maksud dan tujuan, misalnya untuk atau guna.
3. Preposisi yang menandai waktu, misalnya hingga, hampir.
4. Preposisi yang menandai sebab, misalnya demi, atas.
Menurut pedoman ejaan umum Bahasa Indonesia yang disempurnaka, kata depan: di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali didalam gabungan kata yang sudah dianggap lazim sebagai satu kata seperti kepada dan daripada.
Untuk menggabungkan dua klausula yang tidak sederajat bahasa insonesia tidah mengenal bentuk "di mana" (padanan dalam bahasa inggris adalah who, whom, which, atau whare) atau variasinya: "dalam mana", "dengan mana", "yang mana", dan sebagainya. Penggunaan "di mana" sebagai kata penghubung yang sangat sering terjadi pada penerjemahan naskah dari bahasa - bahasa Indo-Eropa ke bahasa Indonesia.
Pada dasarnya, bahasa indonesia hanya mengenal kata "yang" sebagai kata penghubung untuk kepentingan itu dan penggunaanya pun terbatas. Dengan demikian, hindarilah penggunaan bentuk "di mana", termasuk dalam penulisan keterangan rumus matematika. Kaidah bahasa indonesia memiliki kosakata yang cukup untuk menterjemahkan who, where, which, whom tanpa menggnakan kata "di mana", contohnya adalah:
Contoh kalimat: Kantin adalah sebuah ruangan dalam sebuah gedung umum di mana para pengunjung dapat makan.
Usul perbaikan: Kantin adalah sebuah ruangan di dalam sebuah gedung umum yang dapat digunakan oleh pengunjungnya untuk mekan.